Kamis, 08 Juni 2017

Teknologi Pengimplementasian Internet of Things

Internet of Things mengacu pada pengidentifikasian suatu objek yang direpresentasikan secara virtual di dunia maya atau Internet. Jadi dapat dikatakan bahwa Internet of Things adalah bagaimana suatu objek yang nyata di dunia ini digambarkan di dunia maya (Internet). Bahkan salah satu cafe kopi terkenal di Indonesia “Starbucks” dalam beberapa tahun ke depan, dilaporkan berencana menghubungkan kulkas dan mesin kopi milik mereka dengan teknologi Internet of Thing. Sehingga mereka dapat meningkatkan pelayanan mereka dengan mengetahui apa saja yang lebih disukai konsumen, meramalkan kebutuhan stock barang (kopi,dll), dan masih banyak lainnya dan pada akhirnya efisiensi dan keuntungan akan meningkat. Mari kita bayangkan ketika semua benda, bahkan manusia, hewan dan tumbuhan dilengkapi dengan alat pengidentifikasian, maka mereka bisa dikelola secara efisien dengan bantuan komputer. Dan pengidentifikasian tersebut dapat dilakukan dengan beberapa teknologi seperti kode batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio (RFID)

Kode Batang

Contoh kode batang


Kode batang atau lebih dikenal dengan bahasa inggrisnya barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh alat scannernya. Kode batang pada awalnya digunakan untuk otomatisasi pemeriksaan barang di swalayan dan hingga saat ini kode batang (tipe UPC (Universal Price Codes)) kebanyakan masih digunakan untuk hal tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya keuntungan yang dapat diambil dari penggunaan kode batang, yaitu :

  1. Proses Input Data lebih cepat, karena : Scanner Kode batang dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
  2. Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data. 
  3. Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
  4. Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang dan memiliki harga yang lebih murah daripada RFID.
  5. Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.

Prinsip kerja kode batang sangatlah sederhana, yaitu ketika kode batang didekatkan pada scanner atau pemindainya, maka scannernya akan memancarkan cahaya dan mengidentifikasi informasi atau kode yang ada pada kode batang tersebut.

Kode QR

Contoh proses pengiriman informasi kode QR melalui telepon seluler


Kode QR atau lebih dikenal dengan sebutan QR Code (Quick Response Code) adalah suatu kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, salah satu divisi pada Denso Corporation yang merupakan perusahaan jepang. Sesuai namanya Kode QR (Quick Response) diciptakan untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Pada zaman sekarang ini kode QR banyak digunakan sebagai alat penaut fisik yang dapat menyimpan alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Atau dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring (dalam jaringan/online) dan konten luring (luar jaringan/offline). Kehadiran kode ini memungkinkan semua orang berinteraksi dengan media yang ditempeli oleh kode QR, melalui ponsel secara efektif dan efisien. Semua orang juga dapat menghasilkan dan mencetak sendiri kode QR, sehingga orang lain dapat dengan mudah mengakses alamat URL ataupun segala informasi yang disimpan oleh kode QR tersebut .

Identifikasi Frekuensi Radio

Contoh RFID yang ditempelkan pada sepatu untuk mendeteksi pelari di garis finish

Identifikasi Frekuensi Radio atau RFID (Radio Frequensi Identifity) merupakan salah satu teknologi implementasi dari Internet of Things. Secara singkatnya, RFID adalah sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu piranti yang disebut RFID tag atau transponder. Pada zaman modern sekarang ini, RFID merupakan teknologi yang sudah umum (banyak digunakan), dikarenakan kegunaan dan efisiensinya dalam mendukung segala aktivitas kehidupan manusia. Baik pada sektor produksi, distribusi maupun konsumsi. Hal ini dikarenakan label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Sehingga memudahkan penggunanya untuk mendata (mengetahui jumlah maupun keberadaan atau lokasi) barang yang dimilikinya tersebut. Prinsip kerja RFID sangatlah sederhana yaitu RFIDtag (label RFID) memuat informasi dalam bentuk elektronik dan ketika bertemu dengan RFIDreadernya, informasi itu akan dikirimkan ke RFIDreader dalam bentuk gelombang radio (makanya disebut Radio Frequensi Identifity). Sehingga benda tersebut dapat teridentifikasi oleh RFIDreadernya.

PEMBAGIAN IoT OLEH BEECHAM RESEARCH'S

Sektor Pembangunan

Sektor Pembangunan ini diatur dalam Komersial / Kelembagaan, meliputi toko-toko dan supermarket, gedung perkantoran dan departemen pemerintah, dan segmen industri, meliputi bangunan pabrik, dan perumahan. Perangkat yang kemudian dapat dihubungkan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna termasuk HVAC, kontrol akses, manajemen pencahayaan,sensor kebakaran, sistem keamanan dan lain-lain yang berada di gedung-gedung dan fasilitas di kedua segmen. Layanan ini dibangun untuk mengotomatisasi dan bereaksi terhadap kondisi lingkungan.

Sektor Energi

Sektor Energi diatur ke dalam tiga segmen pasar:
  1. Pasokan / Permintaan, yang meliputi pembangkit listrik, transmisi / distribusi, kualitas daya dan manajemen energi. Meliputi pembangkit listrik dari sumber-sumber tradisional - bahan bakar fosil, hidro dan nuklir. 
  2. Alternatif, meliputi sumber baru termasuk sumber energi terbarukan seperti cahaya, angin, pasang serta elektrokimia. 
  3. Minyak / Gas, yang terdiri dari aplikasi dan perangkat yang digunakan untuk mengekstrak dan mengangkut komoditas ini. Meliputi rig, derek, kepala sumur, pompa dan pipa.

Sektor Rumah Tangga

Sektor rumah tangga saat ini beragam dan cepat berubah, disusun dalam tiga segmen pasar:
  1. Infrastruktur, meliputi kabel, akses jaringan dan manajemen energi rumah 
  2. Kesadaran / Keamanan, meliputi keamanan dan alarm kebakaran rumah, pemantauan lansia (tidak klinis) dan anak-anak. 
  3. Kenyamanan / Hiburan, meliputi pengendalian iklim, manajemen pencahayaan, peralatan dan hiburan

Oleh karena itu sektor ini sekarang mencakup eReaders, photoframes Digital, Game konsol serta Cincin / pengering dan Alarm Rumah.

Rabu, 07 Juni 2017

PERAN IoT DALAM BIDANG KEAMANAN

Agar konsep dan penerapan IoT bisa bekerja, dibutuhkan adanya komunikasi antar perangkat dengan berbagai aplikasi yang terdapat di back-end - walaupun hanya sekedar menyimpan data, memperbarui perangkat lunak, mengubah konfigurasi dan sebagaiya.
Validasi juga memegang peranan penting di dalam keamanan IoT. Para pemain IoT memerlukan layanan yang dapat mengidentifikasi perangkat (smartphone) serta asosiasinya (pemilik, pengguna yang absah) secara cepat dan tepat.

Hal penting lainnya tentang keamanan adalah analisis protokol, karena bermunculannya protokol baru yang sedang di petimbangkan untuk menjadi standar dalam IoT kedepannya. Keamanan protokol bisa menjadi risiko keamanan yang besar dan menantang untuk diatasi dalam waktu yang singkat.

bisnis iklan mobile  

Infrastruktur (IoT) yang dibangun juga harus mampu mendukung visibilitas, yang artinya mampu melihat apa saja hal yang terjadi di dalam sistem. Visibilitas ke dalam secure transactions (SSL inspection) memungkinkan sistem keamanan untuk mengidentifikasi berbagai aktivitas “jahat” dan kemudian mengatasinya.
Visibilitas juga berarti mengenali pola kebiasaan penggunaan, sehingga mampu mendorong terjadinya penyesuaian terhadap layanan secara otomatis. Selain kemampuan analisis operasional yang biak dengan memanfaatkan “Big Data”, visibilitas juga berhubungan dengan pelaporan dan logging untuk bisa menentukan sumber masalah yang terjadi.

Kebutuhan akan keamanan dan visibilitas di dalam infrastruktur memperlihatkan bahwa IoT tidak sebatas hanya perangkat, sartphone dan gadget saja, keamanan dan visibilitas menjadi dua kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi oleh organisasi ketika mulai mengintegrasikan IoT ke dalam sistemnya guna memungkinkan terjadinya komunikasi antar perangkat dan sistem yang lancar dan aman.

CARA KERJA IoT



Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung. Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi. Karakter IoT 1.Kecerdasan Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar pada masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA ) , obyek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi . 2.Arsitektur Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IOT yang gagal , karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit. 3.Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran , ruang , dan waktu. Dalam melakukan pengembangan IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.





Selasa, 06 Juni 2017

PERKEMBANGAN dan PENERAPAN IoT di INDONESIA


Perkembangan di IoT sendiri di indonesia telah pesat beberapa tahun terakhir ini, terbukti dari mulainya beberapa start up yang membuka produk atau jasa di bidang smart home maupun beberapa yang lainya seperti pemberian makan ikan otomatis serta pengukuran rasa lapar ikan dan suhu air, serta ada penyedia konsultasi dan pemasangan smart home, dam ada pula penyedia jasa membuat sekolah dengan berbasis IoT dan masih banyak lagi.
Penerapan juga tidak hanya dilakukan para pengusaha muda ataupun startup, tapi IoT juga sudah diterapkan di beberapa pemerintahan daerah seperti jakarta dan bandung sendiri, apa saja yang dapat dilakukan smart city ini? Yang dapat dilakukan adalah seperti pengaduan untuk beberapa daerah seperti kebanjiran, sampah yang tak kunjung diangkut, adanya masalah tiang listri atau sebagainya, ada juga di bidang pariwisata seperrti pengenalan beberapa tempat wisata yang ada di derah tersebut kalau untuk di bandung sendiri memiliki ‘panic button’ yang dapat menjadi pengaduan darurat jika ada terjadi hal yang tak di inginkan.

PERAN IoT DALAM BIDANG BPJS KESEHATAN DI INDONESIA

Akses kesehatan yang mudah dan cepat adalah salah satu faktor penting dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah hadir dengan berbagai solusi regulasi yang menjembatani berbagai masalah tiap titik masalah  dengan solusi dan dan terus menerus memperkecil masalah. Pemerintah dapat  memengaruhi keputusan  dokter  agar mengakomodasi keinginan  pasien.  Selanjutnya dengan    pendidikan    kesehatan,    Pemerintah    dapat    memengaruhi    pasien    untuk mempertimbangkan keputusan dokter.
Pemerintah membentuk dua Badan Penyelenggara Jaminan  Sosial  (BPJS)  yaitu  BPJS  Kesehatan  dan  BPJS Ketenagakerjaan untuk penyelenggaraan kesehatan dan tenaga kerja. Pemanfaatan teknologi informasi untuk kemudahaan dalam menyelenggarakan BPJS dari sisi pengguna (orang), sisi penyelenggara kesehatan (dokter, rumah sakit, dll) dan pihak asuransi, sangat dirasakan.
Internet of things hadir untuk mempermudah dan mempercepat semua akses yg dibutuhkan. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan informasi dihadirkan dalam solusi tersebut. Pemerintah merespon berbagai kemungkinan tersebut dengan regulasi ICT yang mengatur penyelengaraan tersebut. Kementerian Komunikasi dan Informatika menjajaki kemungkinan Internet of Things (IoT) sebagai salah satu solusi dalam mengelola layanan kesehatan di Indonesia.
Dengan regulasi ini dan melaksanakan penelitian Implementasi IoT untuk sektor kesehatan, diharapkan dapat membantu pengelolaan peserta BPJS Kesehatan dan penanganan layanan sektor kesehatan. Skema sistem pembayaran BPJS dengan basis teknologi (Host to Host), jenis pengambilan informasi kesehatan berbasis teknologi, jenis penangan medis dengan telemedicine adalah berbagai upaya untuk perkembangan ini yg terkendala persebaran penduduk yang luas.

Senin, 05 Juni 2017

POTENSI IoT DALAM BIDANG PERTANIAN


Cukup mengejutkan,  inovasi-inovasi internet of things ( IoT )  pada industri pertanian mengungguli beberapa industri lainnya. Pemain-pemain di bisnis teknologi informasi sepertinya sangat tertarik mengembangkan solusi – solusi berbasis internet of things  pada bidang pertanian ini. Bidang pertanian berpotensi besar mengadop kekuatan yang dimiliki internet of things.

Sebagai bukti,  kita bisa lihat dari uang atau investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut untuk uji coba solusi internet of things di bidang pertanian ini.

Besar Investasi  Pengembangan Internet of Things  Pada  Industri Pertanian Meningkat

Secara total jumlah investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan solusi pertanian ber-basis internet of things adalah sebesar 270 milliar dollar. Sebagai gambaran beberapa applikasi yang dikembangkan dan sangat internet of things adalah:

  1. Conservis menaikkan jumlah investasi untuk mengembangkan aplikasi untuk membantu petani memantau secara real time operasi – operasi di pertanian.
  2. Farm Log menaikkan jumlah dana untuk pengembangan aplikasi bisa mengidentifikasi jenis tanaman yang paling baik ditanam agar memberikan keuntungan yang maksimal.
  3. Eric Schmidth & Flextronics Lab mengeluarkan aplikasi  Farm2050, sebuah aplikasi yang bertujuan untuk meningkat produksi pertanian. Target Farm2050 adalah membantu industri pertanian agar mampu memberi makan manusai yang akan bertambah populasinya sebanyak 2 miliar jiwa.
Namun kenyataan bahwa bidang pertanian sangat banyak dijadikan sebagai lab pengembangan internet of things belum di sadari banyak orang. Apabila seseorang ditanya apakah itu internet of things dan apa implementasinya. Kebanyakan orang masih menjawab dengan memberikan contoh seperti smart city atau smart transportation atau hal lainnya yang bersifat metropolis.

Optimasi Produk Saat ini, untuk optimasi produk pertanian analisa yang tepat terhadap situasi – situasi tertentu seperti perkiraan cuaca atau lainnya lebih kritikal dibanding perluasan lahan.
Untuk menghasilkan keputusan yang tepat petani membutuhkan data real time tentang operasi dan proses produksi.  Teknologi wireless, GPS Sistem dan cloud bisa membantu petani untuk hal ini.

Penanggulangan Hama

Menemukan cara penanggulangan hama selain penggunaan pestisida sudah sejak lama menjadi  isu dibidang pertanian. Dari sisi komersial pencarian alternatif ini bertujuan untuk menurunkan cost produksi. Namun dari sisi customer, trend penggunaan produk organik juga semakin tinggi.
Monitoring jumlah hama menggunakan sensor network bisa menjadi solusi. Apabila sensor mendeteksi jumlah hama pengganggu terlalu tinggi, informasi ini bisa disampaikan pada sistem otomatis pengontrol hama untuk diambil tindakan. Ini bisa menggantikan penggunaan pestisida di beberap kasus.

Penggunaan Resources Secara Efektif

Resources utama pada pertanian adalah air dan unsur hara tanah. Komponen ini harus digunakan secara efisien. Kekurangan air dan unsur hara tanah adalah musuh utama yang bisa menyebabkan gagal panen. Sehingga penggunaannya harus di  kelola dan di kontrol secara detil dan tepat.
Menggunakan kekuatan internet of things, petani  bisa mengukur, dan mendeteksi  dari  dini kekurangan komponen-kompenen utama dalam pertanian ini. Lalu secara efisien, bisa mengelola penggunaan energi yang digunakan. Semuanya  secara real time.

Optimasi  Operasi Produksi

Beberapa operasi  produksi  pertaniannya adalah pemupukan, penyemprotan hama dan panen. Semua kegiatan ini menggunakan mesin – mesin  atau peralatan khusus.
Menggunakan internet of things  petani bisa mengetahui  secara real time posisi peralatan mereka. Dengan adanya data tersebut mereka melakukan analisa dan menentukan dengan tepat dimana daerah operasi produksi dengan efisien. Ini  akan berdampak pada hasil pertanian mereka.

INTERNET OF THINGS

MENGENAL APA ITU INTERNET OF THINGS ???
Di sini saya akan memperkenalkan anda dengan Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Adapun sejarah dari Internet of Things (IoT), Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena Internet of Things menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Contoh sederhana implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.Bagi pengembang, kini banyak perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu pengembang dalam mengembangkan produk berbasis Internet of Things.
Metode yang digunakan oleh Internet of Things adalah nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak.Pengimplementasian Internet of Things sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan maka pengimplementasian Internet of Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah, berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan dan Internet seperti hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian Internet of Things menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu.
Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih cepat, mudah dan efisien. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang oaling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi.
Dengan barcode kita tak perlu susah – susah menghitung produk secara manual. Contoh lain saat kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin berpergian menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bis, kita cukup menggunakan EZ-link card. EZ-link card biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga Negara Singapore sendiri menggunakan KTP ataupun kartu pelajar sebagai atat membayarnya. Jika kita menggunakan uang tunai, kita masih harus mengantri untuk membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang kembali.
Beberapa penerapan IoT di berbagai bidang:
  1. Smart Water – IoT bisa membantu kita mendapatkan air yang sehat, bersih, bebas polusi, bebas pencemaran bahan kimia di sungai, di laut, maupun di pipa-pipa air, dan deteksi dini terhadap banjir
  2. Smart Metering – IoT bisa membantu kita mengetahui penggunaan daya listrik, atau semua komponen yang terkait dengan sistem pembangkitan tenaga listrik, mulai dari tingkat ketinggian/tekanan/aliran air, bahan bakar, atau gas dan sebagainya.
  3. Security and Emergencies – IoT bisa digunakan untuk mendeteksi manusia di suatu area, mendeteksi cairan, radiasi, gas-gas yang bisa meledak. IoT bisa meningkatkan keamanan dan membantu dalam situasi darurat. 
Dampak besar Internet of Things akan terasa pada besarnya data yang dihasilkan pada perangkat tersebut. Bayangkan betapa besarnya informasi personal yang disimpan dan di analisa oleh milyaran perangkat. Itulah yang disebut dengan big data yang menimbulkan masalah keamanan.
Implementasi keamanan untuk Internet of Things terbilang mahal karena harus melalui tiga lapis: fisik, jaringan dan data. Fisik artinya sebuah perangkat yang memiliki keamanan seperti kunci, seandainya dicuri atau hilang, adapun keamanan jaringan dapat dilakukan melalui Virtual Private Network (VPN) atau bentuk enkripsi lainnya.
Sekarang kita bisa tau apa itu yang dinamakan INTENET OF THINGS, semoga apa yang saya jelaskan bisa bermanfaat bagi anda.